Oleh-oleh dari Haji

Orang pergi Haji itu kan untuk memenuhi panggilan Allah. Mengunjungi Baitullah untuk mendapatkan Allah 100%. Juga untuk berziarah ke makam Nabi Saw di Madinah untuk mendapatkan Rasulullah saw 100%.

Bila seorang manusia sudah mendapatkan Allah dan Rasulullah 100% di hatinya maka dunia tidak akan dapat menipu daya lagi. Seluruh hidup dan matinya hanya untuk Allah dan Rasul.

Pulang dari Haji, oleh-oleh yang dibawa adalah Allah dan Rasul. Allah dan Rasul dibagi-bagikan kepada masyarakat di kampung halamannya.

Akan tetapi, Haji di akhir zaman ini sudah berubah menjadi ajang melancong dan belanja. Membawa oleh-oleh berupa makanan dan berbagai jenis barang itu yang menjadi tumpuan.  Sampai-sampai kuota 32kg yang diberikan tak lagi mencukupi. Akhirnya, terjadilah pemubaziran karena barang belanjaan harus ditinggalkan.

(barang bawaan yang harus ditinggalkan di Jeddah, lihat: link)

Semoga tahun depan tiada lagi kejadian ini. Semoga tahun depan bukan hanya jasad yang pergi haji, tetapi ruh pun turut pergi bersama jasad untuk berhaji. Semoga oleh-oleh yang dibawa adalah Allah dan Rasul sehingga dunia tiada lagi dapat menipu daya.

 

This entry was posted in Peristiwa Akhir Zaman and tagged . Bookmark the permalink.

2 Responses to Oleh-oleh dari Haji

  1. Reblogged this on aisyahkhoerunnisa and commented:
    🙂 ❤

  2. agusrwidodo says:

    kalau kita mau ingin dirahmati ( ditolong ) Allah menjadi umat yang mampu tumbuh disegala bidang secara produktif, innovative, dramatik dan signifkan, yang mampu beraing secara kompetitif terhadap umat-umat yang lain, untuk memenangkan persaingan, menjadi umat yang terbaik, dan umat pemenang, yang diteguhkan kekuasaanya dimuka bumi. kita wajib mengimplementasikan ibadah ( aktivitas sesuai siklus ) haji dalam keseharian kita dalam beraktivitas secara nyata, apapun bisnis kita, dan apapun organisasi kita, sebagai berikut :

    1) Tawaf adalah proses mencari titik ( persyaratan-persyaratan ) tuhan, kemudian digunakan untuk membuat perencanaan ( nazar ) bisnis sesuai apa yang dipersyaratkan tuhan.
    2) Sa’i adalah proses melaksanakan bisnis sesuai dengan perencanaan ( Tawaf )
    3) Wukuf adalah proses melakukan check dan recheck terhadap produk atau layanan bisnis yang kita lakusan sesuai dengan standard yang ditetapkan dalam perencanaan ( Tawaf )
    4) Jumrah adalah proses mengambil tindakan perbaikan ( melempar atau membuang atau mengeliminir kesalahan ), apabila terjadi ketidak sesuaian antara produk atau layanan terhadap perencanaan ( standard )

    dengan melakukan siklus perbaikan terus menerus insya Allah produk atau layanan yang kita lakukan didalam bisnis kita dan didalam organisasi kita, bisa kita eliminir secara terus menerus sehingga produk atau layanan akan sesuai atau ketemu dengan standard yang dipersyaratkan ( pelanggan ), sehingga menjadi produk dan layanan yang sempurna, berkualitas tinggi, memiliki daya tarik, yang diminati banyak pelanggan ( dirahmati Allah ) dan bisnis atau organisasi kita menjadi tambah maju dan tambah besar, menjadi organisasi pemenang yang mampu mengungguli organisasi-organisasi yang lain

    setelah dilimpahi rahmat ( kemampuan ) dari Allah, kita sebagai umat islam diwajibkan untuk berziarah ke mekah dan melaksanakan ritual sesuai dengan apa yang telah diteladankan oleh nabi-nabi Allah dalam menjalankan perintah Allah, yang kemudian Allah menetapkan mekah menjadi kiblat ( standard ) abadi bagi umat manusia sejagad, untuk diadopsi agar umat manusia bisa memakmurkan organisasinya, korporasinya, dan bangsanya masing-masing

Leave a reply to aisyahkhoerunnisa Cancel reply